Mustika Tigaraksa Kembali Terendam

Harian Tangerang
Sabtu, 17 Januari 2009

TIGARAKSA- Banjir setinggi lebihdari 60 sentimeter menggenangi rumah warga di Perumahan Mustika, Desa Pasir Nangka, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang. Setidaknya, sekitar 258 rumah di Perumahan Mustika kebanjiran, sehingga memaksa warganya mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Informasi yang diterima, air dalam jumlah besar datang dari Bogor lewat Sungai Cimanceuri yang mengalir di cengah perumahan tersebut. Air mulai menggenangi rumah warga Perumahan Mustika sejak Kamis (15/1) sekitar pukul 18.00. Makin lama ketinggian air makin bertambah hingga masuk ke rumah-rumah warga. Banjir dadakan tersebut mengejutkan penghuni perumahan yang sebagian besar bekerja menjadi buruh di berbagai pabrik di Tangerang. Air paling tinggi menggenang di BlokD dari RT01-03 RW 01 perumahan tersebut. Di blok ini ketinggian air mencapai dada orang dewasa. Hampir seluruh warga di blok ini mengungsi ke SDN Cogrek. Mushola dan Balai Desa Pasir Nangka. "Banjir kiriman ini sudah seperti hal yang biasa bagi kami. Tapi kami mohon kepada pemerintah untuk cepat-cepat mencari solusinya." kata Nurjaman, warga RT 01 RW01.
Hingga Jumat(16/l) sekitar pukul 16.00. sebagian warga masih bertahan di tempat pengungsian. Sebagian lagi sudah kembali ke rumahnya dan melakukan bersih-bersih. Ini menyusul ketinggian air di perumahan Mustika Tigaraksa sudah surut. "Kami masih bertahan di tempat pengungsian karena khawatir banjir susulan datang." kata Ida. warga yang mengungsi di mushola. Di hari itu. dua orang pejabat datang mengunjungi lokasi banjir. Keduanya adalah Wakil Bupati Tangerang Rano Kamo dan anggota Komisi II DPR RI Jazuli Juwaini. Rano Karno tiba di
Perumahan Mustika Tigaraksa ini sekitar pukul 13.00. Sedangkan Jazuli Juwaini tiba sekitar pukul 16.00. Di tempat itu. Wakil Bupati Rano Karno meninjau kondisi tempat pengungsian dan rumah warga yang terendam. Kepada warga, Rano meminta agar bersabar dan berjanji akan secepatnya menanggulangi bencana alam yang hampirterjadi setiap tahunnya ini. Sementara itu, Jazuli Juwaini menuding bencana alam yang terjadi hampir setiap tahunnya ini adalah kesaiahan Pemkab Tangerang. Menurut dia, solusi yang paling mudah unruk mengatasi banjir ini adalah dengan normalisasi, peiebaran sungai dan pengerukan Sungai Cimanceuri. "Mudah kok. Tinggal sediakan beku, sungai dilebarkan dan dikeruk," kata Jazuli." Pada kesempatan itu, Jazuli juga membagi-bagikan bantuan sembako kepada warga korban banjir ini. Bantuan berupa beras dan mie instan dibagikan kepada masing-masing ketua RT. Bantuan penanggulangan banjir juga datang dari Dinas Sosial Kabupater, Tangerang. Bantuan berupa logistik telah dikirim Dinsos bersama petugas Tarum. Siaga Bencana (Tagana). Bantuan itu berupa 0,5 ton beras. 25 dus mie instan. 2 air mineral dan perahu karet.
Ketua Tagana Kabupaten Tangerang, Ending Haryadi mengatakan, untuk keseluruhan penanggulangan banjir d Kabupaten Tangerang, disiapkan sebanyak 8 perahu karet. 400 relawan Tagan; dan 12 tenda pengungsian. (cr-2)

Comments :

1
Hari nt21 mengatakan...
on 

Rumahku kena ga ya... Blok H7/17

Posting Komentar