PKS : Hentikan Polemik Capres Tua-Muda

Jumat, 2008 Juli 25

JAKARTA (BERITA KOTA) - Dampak serangan balik dari sejumlah kalangan terkait pernyataan Presiden PKS Tifatul Sembiring soal capres tua yang harus minggir rupanya kian dirasakan oleh internal partai tersebut. Sejumlah politisi senior PKS pun akhirnya terpaksa ikut angkat bicara untuk mencoba meluruskan dan memadamkan polemik yang kian membara di kalangan politisi lain.

Mantan Presiden PKS Hidayat Nurwahid misalnya, meminta wacana capres tua dan muda hendaknya disikapi dengan arif dan bijaksana dan tidak perlu ada yang kebakaran jenggot. "Bila pernyataan beliau (Tifatul) didudukkan dalam konteks menyeluruh sebagaimana seharusnya capres ya saya kira tidak ada yang perlu kebakaran jenggot. Apalagi kalau tidak 'punya jenggot', nggak bisa kebakar juga," katanya usai berbicara pada diskusi bertajuk 'Wajah Muslim Indonesia' di kampus Universitas Indonesia (UI) Depok, Jawa Barat, Kamis (24/7).

Menurut Ketua MPR ini, PKS bukan tidak mengerti aturan soal syarat capres dan cawapres. Artinya PKS sadar tidak ada larangan baik dalam UU maupun UUD 1945 bagi capres yang berumur diatas 50 untuk ikut bertarung di Pilpres 2009.

Lebih jauh dijelaskan, dalam UUD 1945 ada 4 syarat capres. Pertama, warga negara Indonesia asli. Kedua, tidak pernah menerima kewarganegaraan asing secara sengaja. Ketiga, seorang yang berkemampuan jasmanid an rohani dan keempat tidak pernah mengkhianati negara.

"Kalau ini kita ambil sebagai kebijakan dasar, maka seluruh wacana yang ada sesungguhnya bisa kita kelola dalam bentuk yang dalam tanda kutip memunculkan kenegagarawanan dari setiap kandidat dan menyikapi pernytaan dari pihak yang lain secara kenegarawanan karena Indonesia memerlukan presiden yang negarawan," tukasnya.

Di tempat terpisah, anggota FPKS DPR Jazuli Juwaini mengaharapkan polemik mengenai usia capres dan cawapres di media massa dihentikan. "Karena, setiap partai yang memenuhi syarat untuk mencalonkan capres dan cawapres berhak untuk menentukan syarat-syarat yang paling ideal, termasuk dari sisi usia, katanya.

Menurut Anggota Komisi II DPR ini, apabila ada partai yang mempunyai keinginan untuk menjaring pemimpin muda, mestinya pihak lain tidak boleh tersinggung. Begitu pula partai yang menginginkan pemimpin muda. "Tentu tidak bisa memaksakan keinginan partai yang lain untuk dicalonkan capres dan cawapresnya yang muda. Karena beda partai ya beda usia." tuturnya.

Apabila polemik ini terus berkepanjangan, Jazuli mengaku khawatir adany pihak yang memanfaatkannya untuk memperkeruh hubungan antara tokoh nasional di tengah dibutuhkannya solidaritas dan kesamaan visi atau persepsi tokoh nasional untuk melakukan perubahan dengan perbaikan.

Sementara itu, Wapres Yusuf Jalla juda mengingatkan nama tenar tidak menjadi jaminan bagi calon yang ingin memenangkan Pilpres 2009. Ketua Umum Partai Golkar ini menyebutkan pemilih hanya menilai dari kemampuan sang calon.

Comments :

0 komentar to “PKS : Hentikan Polemik Capres Tua-Muda”

Posting Komentar